ROBBY REFHANDRI
26312645
1TB03
TUGAS IBD (Part.2)
MANUSIA
DAN KEINDAHAN
A. KEINDAHAN
1. Apa itu Keindahan ?
Keindahan memiliki banyak makna
di dalam kehidupan sehari-hari. Cantik, bagus, ganteng, megah, dan lain-lain,
itu termasuk keindahan. Singkat kata Keindahan adalah suatu suasana yang
dirasakan seseorang yang merasakan keadaan nyaman dan enak untuk di lihat.
Kawasan keindahan manusia itu beraneka ragam dari segala perkembangan peradaban
yang ada saat ini.
Dalam Arsitektur sendiri,
keindahan adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendesain suatu karya
bangunan. Keindahan ini disebut nilai Estetika. Semakin indah sebuah bangunan
yang kita desain dimata orang lain, maka nilai estetik bangunan itu sangatlah
tinggi.
Dari kedua penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
keindahan itu tidak terdapat hanya di manusia saja. Benda-benda/objek
disekeliling kita juga bisa memiliki nilai estetik. Satu lagi, yang manusia
miliki yang tidak dimiliki oleh objek lain adalah keindahan hati, dalam arti
hatinya yang bersih.
2.
Nilai Estetik
Nilai Estetik adalah nilai yang
mencakup suatu keindahan yang kita amati. Misalnya kita mengamati
bangunan-bangunan megah seperti Menara Eifel, Pisa atau sebagainya, pasti kita
akan terkagum-kagum akan bangunan tersebut. Kita merasa bahwa bangunan itu
sangat indah dan enak dipandang. Jadi, Nilai Estetik itu relative, tergantung
bagaimana kita melihatnya dan merasakan keindahan itu sendiri
3.
Apakah Sebab manusia Menciptakan
Keindahan ?
Pengungkapan keindahan dalam
sebuah karya dapat berasal dari sebuah motivasi tertentu dengan tujuan
tertentu. Motivasi bisa berasal dari sebuah pandangan kenyataan penderitaan
manusia. Berikut adalah beberapa alas an manusia menciptakan suatu keindahan.
a. Tata Nilai yang Telah Usang
Tata nilai yang dijelma dalam
adat istiadat sudah tidaksesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan menjadi
hambatan yang merugikandan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.
b. Kemerosotan Zaman
Kemerosotan
zaman maksudnya adalah adanya suatu zaman yang mengalami kemerosotan
nilai-nilai, terutama moral. Kemerosotan moral biasanya ditandai dengan
turunnya derajat-derajat manusia itu sendiri, sehingga timbulnya dominisasi
yang berakibat adanya perilaku yang tidak senonoh
c. Penderitaan Manusia
Penderitaan dalam hal ini
disebabkan oleh manusia sesame manusia. Ketikdak indahan bisa terjadi karena
perilaku-perilaku antar manusia yang akan membuat salah satu atau kedua pihak
menderita.
d. Keagungan Tuhan Yang Maha Esa
Kita
tentunya sudah tau, semua yang ada di dunia ini adalh ciptaan Tuhan YME.
Sesuatu yang riil indah itu hanyalah milik Tuhan. Kita sebagai manusia hanya
bisa mengelolanya kembali menjadi hal yang indah juga tentunya.
4.
Keindahan Menurut Padangan
Romantik.
John
Keats Pernah berkata “A thing of Beauty is a joy forever, its loveliness increases,
it will never pass into nothingness” yang berarti sebuah keindahan itu adalah
suatu kegirangan selama-lamanya,kemolekannya bertambah, dan tidak akanberlalu
di ketiadaan. Dalam ungkapan tersebut, kita dapat mengetahui keindahan hanyalah
sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, visual, audio,
dan sebagainya.
Dalam
hal romantisme, keindahan sangatlah erat hubunganya. Katakanlah yang paling
simple, yaitu cinta. Cinta akan terasa indah jika ada 2 pasangan yang saling
mengasihi satu-sama lain dalam sebuah lingkup keromantisan merea sendiri.
Menjadikan orang yang melihatnya atau mengenalnya merasa bahwa kehidupan mereka
begitu harmonis karena adanya keindahan dalam keromantisan itu.
B. RENUNGAN
Renugnan
merupakan suatu keadaan dimana kita sedang diam dan memikirkan sesuatu.
Memikirkan sesuatu yang dalam, maksudnya kita benar-benar berpikir seluk-beluk
hal yang ingin kita capai atau kita visualisasikan. Untuk menciptakan suatu
seni ada beberapa teori renungan sebagai berikut.
1.
Teori Pengungkapan
Dalam
tori ini, saya berpendapat bahwa suatu karya seni yang kita ciptakan, dan kita
nilai bahwa karya itu indah, akan bisa dirasakan orang lain juga keindahan
tersebut jika kita ungkapkan kedalam suatu karya, berupa gambar, suaru,
gerakan, dan semacamnya.
2.
Teori Metafisik
Dalam zaman modern
sekarang, suatu teori seni yang bercorak
metafisik dikemukakan oleh Arthur Schopenhauer. Menurut beliau, seni adalah
suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita. Realita yang sejati adalah suatu
keinginan yang sementara. Dunia objektif sebagai ide hanyalah wujud luar dari
keinginan itu. Selanjutnya ide-ide tersebut diwujudkan dalam suatu benda-benda
khusus. Pengetahuan kita merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan benda
tersebut. Untuk memperdalam kita mengasah ide akan benda-benda tadi, makan kita
harus merenungkan satu persatu ide tadi. Maka akan lahirlah hasil dari renungan
tersebut berupa sebuah karya.
3. Teori
Psikologis
Teori ini agak sedikit sulit
saya mengerti, karena sebuah karya yang terbentuk dari teori ini sangatlah
sedikit. Tapi Dari yang saya lihat, Sebuah karya seni akan tercipta dengan
sempurna karena si pencipta tadi memiliki sensitivitas psikologis yang baik.
Dia bisa bermain dengan psikologisnya, memainkan alam bawah sadar yang berisi
ide-ide cemerlang.
C. KESERASIAN
Keserasian itu menurut saya adalah sesuatu hal yang kita
rasakan cocok, nyaman, pas, dan sebagainya. Dalam konteks arsitektur misalnya,
keserasian antara konsep desain dan bentuk desain harus serasi. Karena sebelum
suatu karya desain yang akan kita visualkan dalam bentuk, harus di ungkapkan
dulu melalui kata atau tulisan yang bisa membawa pemikiran klien ke pemikiran
kita. Maka jika konsep dan bentuk terasa cocok, saat itulah desain kita akan
terasa indah. Dalam meciptakan suatu karya seni dan memuat keserasian, ada 2
teori yaitu :
-
Teori
Objektif
-
Teori
Subjektif
-
Teori
Perimbangan
D.
KEINDAHAN DALAM KONTEKS
ARSITEKTUR
Dari beberapa penjelasan diatas
tadi, saya sudah menyinggung tentang arsitektur. Intinya suatu karya arsitektur
tidak jauh beda dari karya seni. Karya arsitektur juga merupakan seni yang di
terapkan atau di ungkapkan kedalam sebuah bentuk bangunan. Bentuk bangunan yang
indah didapat dari keseimbangan, irama, kesatuan akan tema, konsep, dan bentuk
dari desain, serta proporsinya terhadap lingkungan dan budaya yang ada.
Sumber : E-book Gunadarma
University
Tidak ada komentar:
Posting Komentar