Sabtu, 02 November 2013

ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN Part.1

PERKENALAN EKOLOGI ARSITEKTUR & LINGKUNGAN

“ Eko Arsitektur”Eko Arsitektur adalah suatu keselarasam antara suatu bentuk masa ( bangunan ) dengan alam atau lingkungan sekitarnya, mulai dari Atmosfer, biosfer , Lithosfer serta komunitas.yang mana semua unsur serta nilai – nilai yang ada dapat berjalan harmoni sehingga dapat di rasakan kenyaman, kemanan,keindahan serta ketertarikan. Eko arsitektur sendiri telah lama di terapkan di eropa, amerika dan Asia tentunya, di mulai dengan merencanakan suatu resort, villa. Lodge, taman, dan lain -lain yang sebagian bertujuan hanya sebagai tempat peristirahatan,rekreasi, camping ground,atau lainnya, sementara nilai – nilai ekologi adalah suatu kewajiban yang di bawa ke dalamnya,teapi sekarang ini setelah semakain banyak timbulnya bencana, nilai nilai ekologi ini di terapkan kembali sebagai suatu prioritas,jadi mungkin dapat kita mengerti bahwa kita dapat memulainya dri lingkungan kita sendiri, baik itu tempat kita tinggal, dan tempat kita bekerja,sehingga ada suatu kenyaman serta kepuasan dengan apa yang telah kita pertahankan untuk menjaga kualitas lingkungan kita.

Pengertian “Eko Arsitektur”
Kata- kata eko Arsitektur, mengandung arti yang sangat kompleks dan mungkin agak sedikit rumit untuk di dapat di pahami, jadi mungkin disini dapat kita urai apa sebenarnya eko dan apa itu Arsitektur
Eko,berasal dari kata ekologi yang artinya adalah lingkungan ( lingkungan yang terpelihara mulai dari Atmosfer, Biosfer, dan Lithosper ), sedangkan Arsitektur adalah, suatu bentuk atau masa, atau juga tata ruang yang terencana secara fungsional yang direncanakan oleh arsitek serta disiplin ilmu lain yang terlibat di dalamnya,jadi dapat di ambil pengertian bahwa Eko Arisitektur selain dari pada bentuk masa bangunan, material, tata ruang atau pun nilai kearifan lokal yang ada, juga adalah kepedulian kita sendiri terhadap bangunan tersebut, bagaimana kita mengartikan fungsi dari pada bangunan tersebut,bagaimana kita mengelolanya, dan bagaimana kita merawatnya
· Bangunan Ekologi ( Eco Building )Bangunan Ekologi ( Eco Building ), sendiri di arahkan lebih Spesifik ke bentuk masa bangunan,Utiitas ( listrik, air, udara, Limbah,sampah ) serta penegasan dari pada material yang di gunakan, dan energi yang di gunakan tapi juga bukan berarti kita tidak boleh menggunakan suatu disain yang modern atau material yang modern pula, hanya di perlukan kesepakatan , kelayakan dan volume yang di gunakan.
· Ecolodge ( Penginapan yang Berwawasan Ekologi )
Sedangkan Ecolodge sendiri adalah suatu fasilitas penginapan / akomodasi yang berada di kawasan yang terpelihara dan di lindungi yang di rencanakan sebagai penunjang Industri ekowisata,jadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa Ecolodge harus memenuhi setidaknya 3 persyaratan global yang harus kita pahami, yaitu:
1. Perlindungan / pelestarian terhadap budaya dan lingkungan sekitar
2. Manfaat positif yang dapat di berikan kepada komunitas local yang ada di sekitarnya ( Ekonomi, social, dan budaya )
3. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat local dan pendatang ( tourits ), dan dari 3 persyaratan tersebut dapat kita rincikan lagi menjadi 10 persyaratan kelayakan Ecolodge sebagai penginapan yang berwawasan ekologi, antara lain :
· Membantu dalam hal konservasi ( perlindungan & pelestarian ) terhadap flora dan Fauna
· Berusaha untuk dapat bekerja sama dengan masyrakat lokal
· Memberikan penerjemahan yang sangat relevan tentang betapa pentingnya alam dan lingkungan serta budaya lokal kepada pengelola sendiri ( karyawan ) dan para pendatang ( tourist )
· Mengerti dan memahami manfaat dari air dan sumbernya serta mengatur dalam penggunaannya
· Memberikan penanganan yang sangat hati – hati terhadap pembuangan ( pengelolaan ) limbah padat, limbah cair, dan sampah
· Menjadikan Energi konvensional sebagai energi yang pasif dan menyediakan pernecanaan terhadap energi alternative yang ramah lingkungan
· Mengggunkan konsep disain Arsitektur Tradisional ( vernacular ),baik dalam segi bentuk, penggunaan bahan, yang bisa saja di kombinasikan dengan segi modern asal tidak mengurangi nilai – nilai yang lingkungan
· Meminmalkan pengaruh – pengaruh negative terhadap lingkungan selama dalam proses pembangunan
· Mewujudkan bentuk fisik yang jelas dan mengandung arti yang spesifik dan dapat juga menerapkan nilai – nilai budaya local
· Memberikan kontribusi dalam pelestarian budaya local, pengembangan, promosi, penddikan dan penelitian terhadap budaya local itu sendiri
Sumber : Mehta 99 (International Ecolodge Guidelines)

Mengapa Eko Arsitektur
Karena Eko Arsitektur sendiri berfungsi sebagai sarana Edukasi serta Analisis untuk mewujudkan fasilitas – fasilitas fisik yang berwawasan lingkungan, dengan di lakukannya perencanaan secara Eko Arsitektur, maka akan di wujudkannya suatu sinergisitas ( keselarasan ) antara Fasilitas fisik dengan Lingkungan.
Berikut dapat kita ketahui beberapa disiplin Ilmu yang dapat bekerja sama di didalam mewujdkan Eko Arsitektur antara lain:
Arsitek, sebagai perencana yang memwujudkan suatu konsep – konsep sebelumnya telah di olah secara maksimal sehinggga layak untuk tuangkan kedalam disain secara keseluruhan
Teknik Geologi, sebagai ahli yang mengetahui kondisi struktur tanah secara teknik sipil,
Teknik Mineral, sebagai ahli yang mengetahui sumber air dan cara pengelolaannya
Teknik sipil, sebagai ahli yang mengetahui tentang kelayakan penggunaan struktur fisik bangunan, serta perhitungan - perhitungannya
ahli Pertanian / Landscape / kehutanan sebagai ahli yang mengetahui soal jenis - jenis serta manfaat Vegetasi ( penghijauan )
ekonomi,sebagai Ahli yang dapat mengontrol system administrasi serta keuangan secara keseluruhan
Jadi bisa kita ambil kesimpulan bahwa ke – 6 disiplin ilmu diatas sangat berperan penting dalam mewujudkan suatu lingkungan berkualitas yang terencan dan terjaga selamanya.


Tujuan Bangunan yang berwawasan Lingkungan

Bangunan yang berwawasan lingkugan adalah bangunan yang tanggap terhadap lingkungan di mana bangunan itu di dirikan,yang tujuannya adalah memberikan pendidikan dan contoh bahwa bangunan itu didirikan dengan pertimbangan – pertimbangan yang berpihak kepada lingkungan, baik itu lokasi tapak bangunan, arah bangunan,material bangunan, konsep bentuk bangunan itu sendiri,serta energy yang akan di gunakan sebagai penunjang, ada beberapa tujuan prioritas dalam mendirikan bangunan yang berwawasan ekologi
1. Sebagai contoh atau panutan bagi masyarakat secara umum bahwa betapa pentingnya kita melakukan studi lingkungan terlebih dahulu sebelum bangunan didirikan
2. Memberikan arahan ke pada masyarakat tentang wujud serta bentuk bangunan yang sesuai dengan lingkungan serta budaya sekitar
3. memberikan contoh bagaimana perletakan tapak bangunan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan pengaruh yang negative terhadap lingkungan
4. Mengikutsertakan masyarakat dalam proses pembangunan, sehingga masyarakat dapat belajar, dan terciptanya peningkatan ekonomi local
5. memberikan contoh yang benar terhadap pengelolaan serta perawatan bangunan ekologi, baik itu fisik bangunannya, pengelolaan limbahnya,pengelolaan sumber kebutuhan serta energy sehari – hari, pengelolaan vegetasinya, dan yang terpenting adalah prilaku manusianya
6. memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitar untuk merawat sumber – sumber material local,dan mengajak masyrakat untuk dapat memahami bersama bagaiman cara merawat, menggunakan serta mamanfaatkan sumber – sumber material local itu sendiri

Pengaruh fisik bangunan
· Terhadap matahariSecara klimatologi matahari berorientasi dari timur kebarat, dan perlu juga kita pertimbangkan pengaruh positif dan pengaruh negative dari matahari ke bangunan, pengaruh positifnya adalah, matahari sebagai sumber Energy dan cahaya yang dapat di gunakan secara alamiah,antara lain;
- Sumber Energy Alternatif yang dapat kita gunakan sebagai utilitas bangunan
- Sumber pencahayaan, sehingga dapat meminimalkan pemakaian lampu
- Menberikan Suhu yang stabil terhadap bangunnan dan menetrlisirkan kelembaban
- Memberikan energy dan nutrisi terhadap vegetasi sekitar bangunan dan lain - lain
pengaruh negatifnya, energy yang berlebihan dari matahari akan menyebkan ketidak nyamanan pengguna, dan bisa juga merusak fasilitas yang manjadi kebutuhan sehari – hari. Seperti:
- Cahaya yang masuk secara berlebihan akan menyebabkan suhu ruang menjadi tinggi dan membuat ketidak nyamanan penggunanya
- Penyinaran matahari langsung ke fisik bangunan akan menyebabkan, semakin berkurangnya kualitas serta ketahanan fisik material bangunan
- Menimbulkan kekeringan atau kekergasangan sekitar bangunan sehingga akan mengurangi jumlah jasad Retnik dan mikro organisme tanah, dan menyebabkan menurunnya kualitas tanah dan lain – lain
Matahari mempunya diameter sekitar 1.392 000 KM atau 109 kali besar dari bumi, dan matahari mempunyai permukaan dengan suhu ±5,500ºC dan matahari mempunyai inti dengan suhu ±15.000 000ºC, dan jarak matahari ke bumi sekitar 150.000 000 KM dan suhu yang stabil di daerah tropis bervariasi adalah sekitar 20 - 35ºC, sedangkan suhu normal didalm ruangan adalah 25ºC, jadi dapat kita bayangkan bahwa jika suatu saat sudah tidak ada lagi keseimbangan alam dan isinya, di muka bumi ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bumi ini akan berakhir dengan sangat menyeramkan
(Sumber : Pengantar Ilmu Tanah)

· Terhadap angin
Pada malam hari angin bertiup dari gunung, dengan temperature yang lembab dikarenakan terjadi proses pelepasan oksigen yang tinggi, secara umum kita merasa sedikit dingin, dan sifat angin menysir dareah lembah ( rendah ) dan tetap mengalir keatas, dan pada siang hari angina bertiup dari laut kedarat dengan temperature sedikit hangat dan lebih kencang di bandingkan dengan angin gunung, kerana terjadinya proses penguapan hawa panas dari permukaaan air laut, jadi, Pengaruh positifnya terhadap bangunan yaitu:
- Menjaga kestabilan suhu ruang pada saat siang atau malam hari, sehingga tidak perlu di sediakan pendingin buatan
- Dapat menciptakan sumber energy alternative untuk kebutuhan utilitas bangunan
- Dan lain – lain
Pengaruh negative angin terhadap bnagunan dapat kita simpulkan sebagai berikut
- Tidak teraturnya suhu ruang, dan pergumulan angin yang berlebihan di dalam ruang, akan membuat ketidak nyaman penggunanaya
- Terlalu kencangnya angin dapat meneyebabkan rusaknya fisik bangunan atau sarana – sarana pendukung bangunan
- Dan lain – lain
Jadi pengaruh negative dan Positif di atas dapt kita antisipasi dan kita manfaatkan dengan cara:
- Meletakan tapak bangunan tidak berlawanan dengan arah angina
- Membuat bukaan seperlunya agar sirkulasi angin dapat bergerak dengan normal,
- Menanam pohon – pohon dengan tinggi dan jenis yang bervariasi, serta jarak yang sesuai sehingga tanaman yang berfungsi sebagai buffer akan tetap menjaga kesetabilan sirkulasi angin di luar ruangan
- Menggunakan Angin sebagai sumber Energi Alternatif
- Menyediakan sarana – sarana pendukung pergerakan angina pada fisik bangunan,( lubang – lubang angin ), sehingga angin dapat bergerak sesuai dengan jalurnya.
· Aliran air
Air berasal dari mineral cair yang terjadi akibat proses alam serta proses kimia yang terkandung di alam, jadi air dapat berasal dari hujan, dari mata air tanah, dari sungai / danau, serta laut, jadi ada juga dampak – dampak positif dan negative terhadap bangunan,
Dampak positifnya yaitu:
- Air dapat di gunakan sebagai kebutuhan utama di dalam bangunan bangunan
- Air dapat di jadikan sbagai objek Estetika terhadap bangunan
- Air dapat di gunakan sebagai energy Alternatif utilitas bangunan
- Air dapat di gunakan untuk kelangsungan Hidup jasad retnik tanah serta tumbuhan
- Dan lain – lain
Dampak negatifnya yaitu
- Air dapt menghancurkan kestabilan fisik bangunan
- Air dapat menyebabkan kelembaban yang sangat tinggi, dan menimbulkan ketidak nyamanan penggunanya
- Air dapat dengan mudah tercemar, sehingga dapt menurunnya kualitas air sebagai kebutuhan utama
- Air dapt merusak struktur dan fisik tanah, sehingga akan lebih sulit untuk menerapkan struktur bangunan yang ekonomis dan kua Dan lain – lain
Dampak – dampak positif dan negative dari air juga dapat kita manfaatkan dengan cara
- Merencanakan tapak bangunan yang selaras denga lingkungan, artinya perletakan tapak bangunan tidak berlawanan atau tidak berada di konsentrasi jalur air yang ada
- Menyediakan pendukung bangunan yang sesuai untuk antisipasi terpaan air secara langsung
- Menggunakan Material – material yang tahan terhadap air secara langsung
- Menjaga kelestarian tumbuhan – tumbuhan yang ada sehingga air dapat berjalan secara alami
- Menyediakan fasilitas – fasiltas pengairan yang optimal
- Menyediakan fasilitas – fasilitas penetralisiran air, sehingga air aman untuk lingkunga Dan lain – lain


· Vegetasi ( penghijauan )
Penghijauan sangatlah penting untuk tetap terjaganya kualitas lingkungan yang berkelanjutan, penerapan bangunan di daerah – daerah lingkungan hutan yang terjaga dan di lindungi dapat menimbulkan resiko yang berpotensi terhadap kerusakan lingkungan, seperti yang telah kita bahas di atas, bahwa perencanaan bangunan harus di melalui studi lingkungan terlebi dahulu,
Penghijauan sangat di butuhkan bagi bangunan, serta lingkungan bangunan, yaitu
- Sebagai penetralisir Pengaruh dari angina dan matahari
- Sebagai penahan pengikisan – pengikisan tanah dari pengaruh air
- Menjaga kestabilan, serta kesuburan tanah, untuk kelangsungan hidup tanaman itu sendiri
- Pelepasan – pelepasan organ dari tanaman dapat di gunakan sebagai pupuk organic, untuk tanaman itu sendiri
- Dapat di terapkan sebagai suatu media pendidikan
- Dapat menambaha keindahan lingkungan sekitar bangunan, dan menambah kenyaman ruang dalam dan ruang luar bangunan
- Jenis – jenis tanaman yang bervariasi dapat di jadikakan sebagai antispasi fisik dari pengaruh yang datang ( matahari , Angin, hujan, Hewan, Air tanah,dan lain – lain )
Maka di perlukannya penangan yang serius terhadap tanaman – tanaman, yang ada di lingkungan sekitar atau tanaman – tanaman yang kita sediakan sebagai suatu sarana – saran penunjang keindahan lingkungan bangunan

Sampah
Sampah adalah suatu permasalahan utama yang terjadi di lingkungan kita, karena memang secara langsung bahwa lingkungan juga menghasilkan sampah, baik itu lingkungan liar ataupun lingkungan yang terkelola, namun berbeda – beda pula jeneis sampah yang di hasilkan. Di kota medan Sendiri sampah yang di hasilkan rata – rata perhari sekitar 1,200 ton/hari, atau sekitar 4.800 M3/ hari, jika penduduk kota medan berkisar 20.000 000 maka sampah rata – rata yang di hasilkan per rumah tangga sekitar 5 -16 Kg / hari .
Di dalam Eko Arsitektur sampah adalah suatu attensi yang penting di dalam menciptakan suatu hunian atau kawasan yang Ekologis, Karena Suatu hunian tidak dapat di katakana Ekologis jika sampah tidak terkelola dengan baik, ada beberapa pengaruh negative yang di hasilkan sampah terhadap hunian yang Ekologis, yaitu:

- Menyebabkan lingkungan hunian menjadi kotor dan dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran lingkungan
- Hilangnya nilai – nilai Estetika dan kenyamanan
- Menimbulkan Kerusakan terhadap fisik bangunan
- Dan pengaruh – pengaruh negative lainnya

Untuk mengantisipasi hal – hal negative di atas perlu di lakukan pengelolaan secara berkelanjutan, sehinga sampah – sampah tersebut dapat terkontrol dan bisa saja dapat termanfaatkan dengan baik, dengan cara Daur ulang, Pengkomposan, pengurukan, dan beberapa prinsip yang bias di terapakn di dalam lingkungan keseharian dengan sistem 4R, yaitu,:
-Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
-Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
-Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
-Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.

Tapi sebelumnya kita juga harus mengetahui beberapa sampah berdasarkan sumbernya, agar kita juga tahu bagai mana cara mengantisipasi, mengatasi serta mengelolanya, beberapa sumber sampah yang harus kita ketahui yaitu,:
- Sampah Alami, Yaitu sampah yang berasal dari lingkungan atau kehidupan liar ( hutan ), yang mengalami proses daur ulang dengan cara pembusukan secara alami menjadi tanah
- Sampah Manusia, Yaitu sampah yang berasal dari menusia atau hewan seperti Faeses ( kotoran ), urin, yang di lakukan dengan cara pembuatan wadah – wadah penampung tertup untuk proses pembusukan dan pensterilan shingga aman untuk di buang ke lingkungan
- Sampah Konsumsi, Yaitu sampah yang berasal dari konsumsi manusia yang akhirnya di buang ke tong sampah atau di daur ulang
- Sampah Nuklir, Yaitu sampah yang di hasilkan atas pengolahan bahan – bahan pengahsil nuklir, seperti Uranium & tithium, yang secara umum mengasilkan Radio aktiv, pencemarannya melalui udara & air
- Sampah Industri, Yaitu Sampah yang di hasilkan dari pengolahan – pengolahan bahan baku di Pabrik, dan pencemarannya di lakukan melalui udara & air
- Sampah Tambang, Yaitu sampah yang di hasilkan dari pengolahan – pengolahan bahan tambang,dan pencemarannya di lakukan melalui Udara, air, dan tanah

6. Perletakan Tapak Bangunan
· Ketentuan perletakan Tapak bangunan secara umum
Perletakan Tapak bangunan secara umum mengacu ke peraturan pemerintah, yang mana telah di tetapkan beberapa persyaratan mengenai itu,antara lain:
- Bangunan harus mempunyai surat izin Mendirikan bangunan
- Bangunan harus sesuai dengan KDB ( koefisien dasar bangunan ) dan KLB ( koefisien lantai bangunan ) yang di izinkan pemerintah
- Bangunan yang di dirikan harus sesuai Dengan GSB ( garis sepadan Bangunan ) yang di izinkan Pemerintah yaitu minimal ½ x lebar badan jalan
- Bangunan rumah tinggal harus berjarak miniml 300 meter dari saran serta fasilitas umum ( jalan protocol, gedung – gedung,jalan Tol, serta fasilitas – fasilitas infrastruktur berat lainnya )
- Bangunan yang berada di daerah DAS harus berjarak minimal 3 meter
- Bangunan harus menyediakan ruang luar sebagai vegetasi sebesar 20% dari total lahan
- Membuat saluran mengelolaan air kotor dan air bersih
- Menbuat sarana penampungan serta pengelolaan limbah manusia
- Membuat struktur bangunan sesuai dengan daya dukung tanah
- Dan lain lain
Dari 8 persyataran tersebut diatas adalah persyaratan umum di seluruh Indonesia yang harus di terapkan pada setiap hunian, karena semua hal tersebut kalu kita menyadarinya adalah untuk menjaga kualitas lingkungan hunian, adapun pengelolaan yang di terapkan tergantung dari kebutuhan serta fungsi fasilitas yang ada, serta kondisi lingkungan atau keadaan cuaca di daerah hunian



· Ketentuan perletakan Tapak bangunan secara Ekologi

Perletakan tapak bangunan yang mengacu ke lingkungan adalah faktor utama di dalam mewujudkan suatu fasilitas Ekologis,di samping ketentuan – ketentuan umum yang menjadi dasar penerapan tapak bangunan, hal – hal yang perlu di perhatikan di dalam penerapan tapak bangunan secara ekologi yaitu:
- Master Site Planning, yaitu melakukan perencanan global seperti : Zonning ( pembagian kebutuhan – kebutuhan ruang sesuai dengan fungsinya), Accesibilitas ( pencapaian yang fungsional ke lokasi tapak atau fasilitas ),
- Site Design, yaitu melakukan perencanan yang spesifik terhadap lokasi fasilitas, seperti : Structure Sitting(penerapan struktur bangunan yang disesuaikan dengan kondisi angin, matahari,tanah,air, serta vegetasi ),Road design ( perencanaan jalan – jalan utama, jalan alternative atau jalan pendukung secara jelas & funsional baik dari system pembagian kebutuhan maupu penerapan bahan),Nature Trails ( pemeliharaan atau perencanaan jalur – jalur alami yang menjadi saranan wisata hutan, serta manjadikan objek – objek alam sebagai media informasi ) dan lain – lain
- Planting Design,yaitu perencanaa landscape garden / taman yang berguna dan sesuai dengan pola perancanaa ruang luar bangunan, seperti : Indigenous Plant ( penggunaan serta penyesuaian tananman – tanaman awal dengan dengan kebutuhan tapak bangunan) ,Preservation tree ( Menggunakan pohon – pohon yang telah eksis menjadi suatu dasar perencanaan veetasi),
Pest management ( melakukan pengawasan scara teratur terhadap serangga / hama yang menggangu fasilitas atau lingkungan, meminimalisasi penggunaan pestisida dan kembali menggunan bahan – bahan / tumbuhan alami sebagai pengusir serangga),Land Scape Lighting (Pencahayaan lampu taman sebagaiknya dierencanakan sebaik mungkin sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap hewan, serangga, tanaman dan sebaliknya, dan menggunakan pencahayan dari lampu se efektif mungkin),
- PermaCulture (penerapan unsur- unsur budaya lingkungan lokal ke dalam bentuk bangunan, pemanafaatan komunitas, sehingga menunjukan jati diri yang jelas apa serta mengapa di wujudkannya suatu fasilitas yang ekologis )
Jadi dalam penerapan tapak bangunan secara fisik dan non fisik di perlukannya penkajian secara matang, sehingga tidak menimbulkan pengaruh – pengaruh negatif dari luar ke dalam maupun dari dalam keluar untuk mewujudkan suatu fasilitas seperti Ecolodge
7. Konsep Disain Bangunan Ekologi
- Bentuk Masa Bangunan
Bentuk masa bangunan secara ekologi, yaitu pengadopsian bentuk – bentuk yang ramah lingkungan, seperti : Bentuk Arsitektur Tradisional local, Bentuk masa bangunan lebih terbuka sehingga ada keterikatan antara lingkungan dan bangunan atau sebaliknya, di mensi bangunan di olah semaksimal mungkin sehingga tidak terjadinya perbedaan yang mencolok terhadap bangunan penduduk local, bentuk bangunan juga di sesuaikan dengan material yang di gunakan

- Pencahayaan
Pencahayaan secara umum terbagi menjadi, pencahayaan Alami ( berasal dari Penerangan matahari ), dan pencahayaan buatan ( dari lampu ), pada bangunan ekologis sendiri di anjurkan untuk mengurangi pemakaian cahaya buatan,karena berhubungan dengan energi yang di gunakan,perencanaan program ruang secara efisien, serta membuat bukaan seperti jendela atau ventilasi akan memaksimalkan cahaya yang masuk ke ruangan, sehingga dapat di kurangi pemekaian penerangan lampu, secara alami cahaya yang besaral dari matahari juga dapat menggangu kenyamanan di dalam ruang, jadi perlu di perhatikan juga orientasi matahari sehingga, dapat diterapkan penghalang – penghalang cahaya secara langsung ke bangunan, seperti pohon, tirai, canopy dan lainnya. Perlu juga di ketahui dimensi bukaan jendela dapat di ketahui dengan dengan rumus : ¼ x volume dinding ruang ( tergantung kondisi lingkungan )

- Sirkulasi Udara
Bangunan Ekologi secara umum memaksimalkan sirkulasi udara secara alami dan memminimalkan penggunaan udra buatan seprti AC, Kipas angin, Exhause, dll. Jendela serta ventelasi yang di terapkan pada bangunan haru s juga di sesuai dengan arah angin, penerapan atap bangunan tradisional adalah salah satu solusi untuk memberikan kenyamanan dalam ruang,atap yang tinggi juga membuat udara dapat mengatur pola sirkulasinya, Angin juga berlaku dapat kasar terhadap lingkungan serta fisik bangunan,jadi perlu di adakan antisipasi terhadap pengaruh negative angin, seperti, pembuatan ventilasi / bukaan secara maksimal, pemasangan tirai – tirai, penaman pohon – pohon atau tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan

- Material Organik

  • Material yang di maksud secara ekologi adalah material yang ramah lingkungan, dan mudah di dapat, sebenarnya tidak larangan jika harus menggunakan bahan – bahan modern yang ada, hanya saja volume penggunaan yang harus ada kesepakatan, di samping bahan konvensional secara umum dan moderen , material Ekologis secara spisifikasi dapat kita bedakan sebagai berikut:
    - Pondasi, dapat menggunakan material : batu kali, batu gunung, kayu / bamboo sebagai pasak bumi
    - Dinding, dapat menggunakan bahan bamboo, batu bata, kayu, tanah liat,bahan daur ulang dari kertas
    - Jendela, dapat menggunakan kayu, bamboo, kertas, ( secara teknis dapat kita gunakan sebagai tirai )Atap, dapat menggunakan daun – daunan, bamboo,kayu, dan lainnya
 Source : http://arsitekturlingkungan.blogspot.com/2009/04/arsitektur-lingkungan.html

Minggu, 05 Mei 2013

TUGAS IBD 5 - Manusia dan harapan

Robby Refhandri
1TB03
26312645 
 
 
 
 
MANUSIA DAN HARAPAN
 
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian, harapan menyangkut masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka seseorang perlu berusaha dengan sungguh-sungguh. Di samping itu, harus pula mengimbanginya dengan selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berhubungan dengan cita-cita, di mana cita-cita merupakan impian yang disertai dengan tindakan dan juga diberikan batas waktu. Jadi jika kita bermimpi untuk menjadi pengusaha yang sukses, maka itu harus disertai dengan usaha den doa seperti halnya harapan. Jangan hanya berandai-andai saja. Serta jangan lupa diberikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut ingin kita realiasasikan.
Sejak kecil kita pasti dinasehati oleh orang tua atau guru untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup, kita akan membuat menjadi lebih bersemangat dan lebih bekerja keras lagi untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain, dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Sebagai contohnya adalah seseorang yang punya cita-cita menjadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan IPA dia stress, lalu gagal dalam SPMB program studi kedokteran dia stress, dan seterusnya.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita, kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain, membaca biografi tokoh dan lain sebagainya, atau bisa pula melihat film motivasi hidup seperti Laskar Pelangi.
Jika dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yaitu hidup di tengah-tengah  suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusia pun yang luput dari pergaulan hidup. Di tengah - tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang, baik fisik/jasmani maupun mental/spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
  1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak menjadi gagal.
Kodrat juga ada pada binatang dan tumbuhan, karena mereka juga perlu makan, berkembang biak, dan nantinya akan mati pula. Antara kodrat binatang dan kodrat tumbuhan, yang mendekati kodrat manusia adalah kodrat binatang, walaupun sangat banyak juga perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, adalah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi adalah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Sebab jika orang akan memilih, dia harus mengetahui terlebih dahulu barang yang akan dipilihnya. Dengan budinya itu, manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Dan dengan kehendaknya, manusia dapat memilih suatu hal dan mengusahakannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan, dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
  1. Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu secara garis besamya dapat dibedakan atas dua hal, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
a)      Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan ini menyangkut fisik manusia, bisa berupa sandang, pangan, dan papan, seperti makan, minum, pakaian, rumah, dan lain sebagainya.
b)      Kebutuhan Rohani
Kebutuhan ini menyangkut batiniah manusia, seperti, hiburan, ketenangan hidup, keberhasilan ,dan lain sebagainya.
Untuk memenuhi kedua kebutuhan tersebut, manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan manusia atau kebutuhan manusia itu antara lain:
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)       Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui lingkungan (status)
e)      Perwujudan cita-cita (self actualization)

sumber : - Elearning Gunadarma
               - http://choirul-amal.blogspot.com/2012/06/softskill-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan_30.html

TUGAS IBD-4. Manusia dan Keadilan



ROBBY REFHANDRI
1TB03
26312645

TUGAS IBD 4
MANUSIA DAN KEADILAN
A.    PENGERTIAN KEADILAN
Pada umumnya, Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban, terletak pada keharmonisan menuntut antara keduanya, atau dengan kata lain keadilan merupakan keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya serta mengerjakan semua kewajiban yang ada padanya.
Kita diminta tidak hanya menuntut hak kita dan melupakan kewajiban kita. Jika ini terjadi, akan terjadi suatu penyimpangan kelakuan atau sikap kita yang menuju kearah pemerasan atau perbudakan terhadap orang lain. Sebaliknya, jika kita menjalankan kewajiban tanpa menuntut hak yang sepadan, maka kitalah yang akan dip eras atau diperbudak orang lain.
Sebagai contoh, seorang pegawai yang meminta kenaikan upah gaji yang besar, tetapi tidak sesuai dengan kinerjanya saat ia bekerja. Itu adil, karena hak harus di imbangi dengan kinerja kita dalam menjalankan kewajiban.
B.    KEADILAN SOSIAL
Keadilan social merupakan salah satu sumber ideologi indonesia yaitu pancasila, terdapat pada sila ke-5 yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Keadilan social berarti adil dalam ruang lingkup social, maksudnya tiap lapisan masyarakat harus selalu bersikap adil, tidak peduli kasta, jabatan, atau yang lainnya. Bersikap adil antar sesame dan memberikan keharmonisan dalam hidup.

Untuk mencapai keadilan social itu, ada beberapa perbuatan dan sikap yang perlu di pupuk, diantaranya :
1.      Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2.      Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseibmangan, antara hak dan kewajiban serta menghormati hak orang lain
3.      Sikap suka member pertolongan kepada  orang lain yang memerlukan
4.      Sikap suka bekerja keras
5.      Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Untuk mencapai terciptanya keadilan sosial, ada beberapa langkah dan kegiatan, salah satunya dengan jalur pemerataan sebagai berikut:
1.      Pemerataan pemenuhan kebutuhanpokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan perumahan
2.      Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
3.      Pemerataan pembagian pendapatan
4.      Pemerataan kesempatan kerja
5.      Pemerataan kesempatan berusaha
6.      Pemerataan berpartisipasidalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7.      Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air
8.      Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan, karena manusia hidup diantara 2 hal tersebut. Ketidak adilan juga dapat menciptakan sebuah karya seni. Akibat dari ketidak adil, banyak penyair yang membuat syair, prosa, puisi dan semacamnya tentang ketidak adilan tadi.

C.   BERBAGAI MACAM KEADILAN
a.       Keadilan Legal dan Keadilan Moral
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk member tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat ketika setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Setiap orang tidak dapat mencampuri tugas dan urusan  yang tidak cocok baginya.
      Ketidak adilan muncul jika terjadi campur tangan pihak lain yang melaksanakan tugas secara selaras sehingga timbul suatu pertentangan. Campur tangan pihak lain yang tidak mengerti atas urusan yang di campurinya akan lebih berbahaya lagi.
b.      Keadilan Distributif
Keadilan distributih singkatnya adalah keadilan dalam dasar pembagian hak-hak. Hak yang diberikan harus sesuai dengan tingkat kinerja kewajiban seseorang. Jika usaha seseorang bisa dikatak sangat keras untuk melakukan sesuatu, maka ia patut mendapat hak yang tinggi, begitupin sebaliknya.
c.       Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.  Semuaa tindakan harus difilter, tindakan-tindakan yang awalnya baik tapi berujung ke hal yang lebih, akan dapat menimbulkan hancurnya suatu hubungan antar masyarakat.


D.   KEJUJURAN
Jujur artinnya apa yang dikatakan seseorang itu sesuai dengan hati nuraninya dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Biasanya orang yang jujur adalah orang yang hatinya bersih. Singkatnya, mulut berbicara, hati mengiyakan, dan tindakan melakukan yang sesuai dengan kenyataan yang ada. Jujur juga bisa berarti penpatan sebuah janji yang ada dihati.
            Sikap jujur harus sudah dipupuk sejak dini, akrena kejujuran akan membuahkan suatu keadilan, sedang keadilan menuntut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan hati , dan membuat kuhurnya budi pekerti.            Teguhlah pada kebenaran, sekalipun subuah kejuuran itu merugikan diri kira sendiri, dan jangan berdusta walaupun dusta itu menguntungkan mu.
            Orang yang bodoh, tidak berpendidikan tinggi namun ia selalu berkata jujur, lebih mulia derajatnya dari pada orang yang berpendidikan tinggi tapi dia selalu berdusta.
            Kejujuran biasanya dilandasi kesadaran moral. Kesadaran moral adalah kesadaran akan diri kita sendiri karena diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik dan hal buruk. Kesadaran ini yang memberikan kita pengetahuan antara halal dan haram, boleh dan tidak boleh, dan lain-lain. Maka, jika kita memiliki kesadaran moral yang baik, maka kita akan sering berkata sesuai isi hati dan perbuatan kita.


E.    KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran.  Kecurangan artinya apa yang diinginkanya dan dilakukan tidak sesuai dengan isi hati nuraninya. Banyak orang yang melakukan kecurangan hanya untuk mendapatkan keuntungan, keuntungan materi bukan rohani.
            Kecurangan menjadikan manusia itu serakah, tamak, licuk, dan hanya ingin untung sendiri. Orang semacam ini biasanya tidak peduli akan penderitaan orang lain. Kecurangan bisa terjadi karena beberapa aspek. Yang dominan biasanya dalah aspek ekonomi, kebudayaan, peradaban, serta teknologi yang ada sekarang. Apabila keempat aspek ini di laksanakan dengan wajar, tidak akan terjadi penyimpangan-penyimpangan norma dan nilai yang ada. Akan tetapi, jika aspek-aspek itu dijalankan oleh orang yang sudah diselimuti perasaan dengki, iri dan serakah, maka akan terjadi banyak penyimpangan atas norma dan nilai yang ada. Akan terjadi ketidak adilan yang bisa mencakup masyarakat banyak. Contoh yang paling sederhana adalah korupsi.
            Tetapi kecurangan-kecurangan yang ada selalu kalah dengan kejujuran. Hati yang bersih selalu mengalahkan hati yang kotor, karena hati yang kotor itu bisa di bersihkan, tapi juga sebaliknya. Jadi untuk memelihara keadilan antar sesame kita harus saling jujur, mengingatkan, dan membersihkan hati satu sama lain.


F.    PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama hidup seseorang. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang sangat hati-hati menjaga nama baiknya. Terlebih lagi ia mungkin sudah menjadi teladan di sekitar lingkup pergaulannya.
            Penjagaan nama baik erat kaitannya dengan tingkah laku dan perbuatan kita . Tingkah laku tersebut maksudnya adalah dari cara kita berbahasa, bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang lain, agamanya, dan lain-lain.
            Tingkah laku atau perbuatan  yang baik dengan nama baik itu ada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
1.      Manusia menurut sifatnya adalah makhluk moral
2.      Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahan yang diperbuatnya, bahwa apa yang di perbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak. Bertingkah laku semuanya harus didasari dengan akhlak yang baik.
G.   PEMBALASAN
Pembalasan adalah suatu reaksi dari perbuatan sesoranng, reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang sepadan, tingkah laku yang serupa atau tingkah laku yang seimbang.
            Singkat penjelasa, orang yang bertingkah laku baik, berbuat baik sesuai norma dan tidak merugikan orang lain, akan mendapatkan reaksi dari orang sekitarnya dengan baik pula. Ia akan dijadikan teladan di lingkup pergaulannya, selalu di beri reaksi baik dari masyarakat, sedangkan sebaliknya, orang yang bertingkah laku tidak baik, selalu merugikan orang lain, maka iya akan selalu di hujat oleh orang lain juga, diberikan reaksi yang tidak baik pula.
            Jika kita ingin dilihat dan diberi respon baik oleh orang lain, maka, kita juga harus berbuat baik kepada orang itu.
           
           


Sabtu, 04 Mei 2013

TUGAS IBD-3. Manusia dan Kebudayaan



ROBBY  REFHANDRI
26312645
1TB03
MANUSIA  DAN KEBUDAYAAN
A.    MANUSIA

Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1) Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
a. Jasad,
b. Hayat.
c. Ruh,
d. Nafs.
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :

a.       Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b.       Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c.       Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
B.    HAKEKAT MANUSIA

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan    martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.


Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.
C.   KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan.Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi.Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik.Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.

Bercerita tentang kepribadian bangsa timur, Indonesia memiliki beragam budaya, suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara yang ada dalam posisi benua asia memiliki adat yang disebut adat ketimuran. Indonesia yang tergabung dari berbagai suku dan terkenal dengan keramahtamahan masyarakatnya dan tingginya rasa saling menghormati antar sesama.Indonesia sangat berbeda dengan negara-negara barat, karena pandangan hidup dan kebiasaan masyarakatnya yang berbeda.Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memiliki adat ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia.

Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat.Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Kita tidak bisa selalu mengatakan budaya timur itu lebih baik daripada budaya barat.
Bagan dari psiko-sosiogram manusia :

Ket :
7. Taksadar (Konsep Freud)
6. Subsadar (Konsep Freud)
5. Kesadaran yang tak dinyatakan
4. Kesaadaran yang dinyatakan (Konsep manusia berjiwa selaras)
3. Lingkungan hubungan karib (Konsep manusia berjiwa selaras)
2. Lingkunga hubungan berguna
1. Lingkungan hubungan jauh
0. Dunia luar
D.   PENGERTIAN KEBUDAYAAN

  • Pengertian Kebudayaan
Definisi Kebudayaan :
Kebudayaan jika dikaji dar asal kata bahasa sanskerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa lain, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya”.
Tokoh-tokoh Kebudayaan :
1. Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski
2. E.B.Tylor
3. Selo Sumarjan & Soelaeman Soemardi
4. Sutan Takdir Alisyahbana
5. Koentjaraningrat
6. A.L Krober & C.Kluckhon
7. C.A.Van Peursen
  • Unsur-unsur Kebudayaan
Tujuh unsur kebudayaan universal :

1. Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
  • Membedakan kebudayaan dalam bentuk dua bentuk wujud :
Menurut J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
  • Wujud Kebudayaan
Tiga wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya :

1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hiidup.
2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi, dan sering disebut sistem sosial.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang bergerak.
  • Orientasi Nilai Budaya
Menggunakan 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sisitem nilai budaya :
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
3. Hakekat Waktu Manusia  (WM)
4. Hakekat Alam manusia (MA)
5. Hakekat Hubungan Manusia (MN)
  • Perubahan Kebudayaan
Faktor – faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru, misal sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikkan kegunaanya oleh warga masyarakat yang bersangkutan
  • Penyebab terjadinya gerak/ perubahan kebudayaan, yaitu :
• Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
• Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam.
Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan, mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintahan dan sebagainya.Pada saat itulah unsure-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
  • Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan :
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
·          Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaan sangatlah erat. Manusia jika tidak memiliki budaya, maka manusia itu adalah manusia yang paling rugi. Karena dari budaya itu, Tuhan akan tau kita orang yang tidak “kosong”. Berbudaya sama dengan bersosialisasi, tapi tidak sembarang bersosialisasi. Sesungguhnya manusia diciptakan untuk membentuk kebudayaan mereka sendiri
·         Contoh tentang hubungan antara manusia dengan kebudayaan :
Hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.

Pengertian dialektis yaitu :
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang saling terkait satu sama lain.
  • Tiga tahap dalam proses dialektis yaitu :
1.      Eksternalisasi : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.      Obyektivasi : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.      Internalisasi : Proses dimana manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini.Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan.Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.

Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia  menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai
1.      Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2.      Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3.      Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4.      Pembeda manusia dan binatang
5.      Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
6.      Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7.      Sebagai modal dasar pembangunan.
  • Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatulingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:
  1. Phisical Environment yaitu lingkungan fisik menunjuk kepada lingkungan natural seperti flora, fauna, iklim dan sebagainya.
  2. Cultural Social Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisanya seperti : norma-norma, adat istiadat dan nilai-nilai.
  3. Environmental Orientation and Representation, mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
  4. Environmental Behaviordan and Process, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.
  5. Out Carries Produc, Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas dan sebagainya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan dalam lingkungan tertentu berimplikasi terhadap pola tata laku, norma, nilai dan aspek kehidupan lainnya yang menjadi ciri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
  • Proses Dan Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia itu.Perkembangan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan manusia itu sendiri, karena kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia.
Kebudayaan yang dimiliki suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari pengaruh kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adanya kontak-kontak antar kelompok atau melaui proses difusi. Suatu kelompok sosial akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntunan yang dihadapinya.
Pengadopsian suatu kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan fisik.Misalnya iklim topografi sumber daya alam dan sejenisnya.Dari waktu ke waktu, kebudayaan berkembang seiring dengan majunya teknologi (dalamhal ini adalah sistem telekomunikasi) yang sangat berperan dalam kehiduapan setiap manusia.
Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan-perubahan disegala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatu kelompok sosial akan bergeser. Suatu kelompok dalam kelompok sosialbisa saja menginginkan adanya perubahan dalam kebudayaan yang mereka anut, dengan alasan sudah tidak sesuai lagi dengan zaman yang mereka hadapi saat ini.Namun, perubahan kebudayaan ini kadang kala disalah artikan menjadi suatu penyimpangan kebudayaan.
Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya kontrol atau kendali terhadap prilaku reguler (yang tampak) yang ditampilkan oleh para penganut kebudayaan. Karena tidak jarang perilaku yang ditampilkan sengat bertolak belakang dengan budaya yang dianut didalam kelompok sosial yang ada di masyarakat.Sekali lagi yang diperlukan adalah kontrol / kendali sosial yang ada di masyarakat sehingga dapat memilah-milah mana kebudayaan yang sesuai dan mana yang tidak sesuai.
  • Problematika Kebudayaan
Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa problematika atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu :
  1. Hambatan budaya yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
  2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi.
  3. hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
  4. Masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya.
  5. Sikap Tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru
  6. Mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan paham Etnosentrisme.
  7. Perkembangan Iptek sebagai hasil dari kebudayaan.
  • Perubahan Kebudayaan
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kebudayaan mengalami perkembangan (dinamis) sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri, oleh sebab itu tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Dengan demikian, kebudayaan akan mengalami perubahan. Adalima penyebab terjadi perubahan kebudayaan yaitu:

1.      Perubahan lingkungan alam
2.      Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain
3.      Perubahan karena adanya penemuan (discovery)
4.      Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain.
5.      Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.
E.     Namun, perubahan kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa dan rasa manusia adalah tentu saja perubahan yang memberi nilai manfaat bagi manusia dan kemanusian, bukan sebaliknya yaitu yang akan memusnakan manusia sebagai pencipta kebudayaan tersebut.

Sumber : wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/tugas-ilmu-budaya-dasar-hakikat-manusia-kebudayan