ROBBY REFHANDRI
1TB03
26312645
TUGAS
IBD 4
MANUSIA
DAN KEADILAN
A.
PENGERTIAN
KEADILAN
Pada umumnya, Keadilan adalah
pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban, terletak pada
keharmonisan menuntut antara keduanya, atau dengan kata lain keadilan merupakan
keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya serta mengerjakan
semua kewajiban yang ada padanya.
Kita diminta tidak hanya menuntut
hak kita dan melupakan kewajiban kita. Jika ini terjadi, akan terjadi suatu
penyimpangan kelakuan atau sikap kita yang menuju kearah pemerasan atau
perbudakan terhadap orang lain. Sebaliknya, jika kita menjalankan kewajiban
tanpa menuntut hak yang sepadan, maka kitalah yang akan dip eras atau
diperbudak orang lain.
Sebagai contoh, seorang pegawai
yang meminta kenaikan upah gaji yang besar, tetapi tidak sesuai dengan
kinerjanya saat ia bekerja. Itu adil, karena hak harus di imbangi dengan
kinerja kita dalam menjalankan kewajiban.
B.
KEADILAN
SOSIAL
Keadilan social merupakan salah
satu sumber ideologi indonesia yaitu pancasila, terdapat pada sila ke-5 yang
berbunyi “Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Keadilan social berarti
adil dalam ruang lingkup social, maksudnya tiap lapisan masyarakat harus selalu
bersikap adil, tidak peduli kasta, jabatan, atau yang lainnya. Bersikap adil
antar sesame dan memberikan keharmonisan dalam hidup.
Untuk mencapai keadilan social itu,
ada beberapa perbuatan dan sikap yang perlu di pupuk, diantaranya :
1.
Perbuatan
luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2.
Sikap
adil terhadap sesama, menjaga keseibmangan, antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak orang lain
3.
Sikap
suka member pertolongan kepada orang
lain yang memerlukan
4.
Sikap
suka bekerja keras
5.
Sikap
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Untuk
mencapai terciptanya keadilan sosial, ada beberapa langkah dan kegiatan, salah
satunya dengan jalur pemerataan sebagai berikut:
1.
Pemerataan
pemenuhan kebutuhanpokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan perumahan
2.
Pemerataan
memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
3.
Pemerataan
pembagian pendapatan
4.
Pemerataan
kesempatan kerja
5.
Pemerataan
kesempatan berusaha
6.
Pemerataan
berpartisipasidalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7.
Pemerataan
penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air
8.
Pemerataan
kesempatan memperoleh keadilan.
Keadilan
dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan, karena manusia hidup diantara 2 hal
tersebut. Ketidak adilan juga dapat menciptakan sebuah karya seni. Akibat dari
ketidak adil, banyak penyair yang membuat syair, prosa, puisi dan semacamnya
tentang ketidak adilan tadi.
C.
BERBAGAI
MACAM KEADILAN
a.
Keadilan
Legal dan Keadilan Moral
Keadilan timbul
karena penyatuan dan penyesuaian untuk member tempat yang selaras kepada
bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam
masyarakat ketika setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik
menurut kemampuannya. Setiap orang tidak dapat mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.
Ketidak adilan muncul jika terjadi campur
tangan pihak lain yang melaksanakan tugas secara selaras sehingga timbul suatu
pertentangan. Campur tangan pihak lain yang tidak mengerti atas urusan yang di
campurinya akan lebih berbahaya lagi.
b.
Keadilan
Distributif
Keadilan distributih
singkatnya adalah keadilan dalam dasar pembagian hak-hak. Hak yang diberikan
harus sesuai dengan tingkat kinerja kewajiban seseorang. Jika usaha seseorang
bisa dikatak sangat keras untuk melakukan sesuatu, maka ia patut mendapat hak
yang tinggi, begitupin sebaliknya.
c.
Keadilan
Komutatif
Keadilan ini
bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Semuaa tindakan harus difilter,
tindakan-tindakan yang awalnya baik tapi berujung ke hal yang lebih, akan dapat
menimbulkan hancurnya suatu hubungan antar masyarakat.
D.
KEJUJURAN
Jujur
artinnya apa yang dikatakan seseorang itu sesuai dengan hati nuraninya dan
sesuai dengan kenyataan yang ada. Biasanya orang yang jujur adalah orang yang
hatinya bersih. Singkatnya, mulut berbicara, hati mengiyakan, dan tindakan
melakukan yang sesuai dengan kenyataan yang ada. Jujur juga bisa berarti
penpatan sebuah janji yang ada dihati.
Sikap jujur harus sudah dipupuk
sejak dini, akrena kejujuran akan membuahkan suatu keadilan, sedang keadilan
menuntut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati,
serta menyucikan hati , dan membuat kuhurnya budi pekerti. Teguhlah pada kebenaran, sekalipun
subuah kejuuran itu merugikan diri kira sendiri, dan jangan berdusta walaupun
dusta itu menguntungkan mu.
Orang yang bodoh, tidak
berpendidikan tinggi namun ia selalu berkata jujur, lebih mulia derajatnya dari
pada orang yang berpendidikan tinggi tapi dia selalu berdusta.
Kejujuran biasanya dilandasi
kesadaran moral. Kesadaran moral adalah kesadaran akan diri kita sendiri karena
diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik dan hal buruk. Kesadaran ini yang
memberikan kita pengetahuan antara halal dan haram, boleh dan tidak boleh, dan
lain-lain. Maka, jika kita memiliki kesadaran moral yang baik, maka kita akan
sering berkata sesuai isi hati dan perbuatan kita.
E.
KECURANGAN
Kecurangan
atau curang identik dengan ketidak jujuran.
Kecurangan artinya apa yang diinginkanya dan dilakukan tidak sesuai
dengan isi hati nuraninya. Banyak orang yang melakukan kecurangan hanya untuk
mendapatkan keuntungan, keuntungan materi bukan rohani.
Kecurangan menjadikan manusia itu
serakah, tamak, licuk, dan hanya ingin untung sendiri. Orang semacam ini biasanya
tidak peduli akan penderitaan orang lain. Kecurangan bisa terjadi karena
beberapa aspek. Yang dominan biasanya dalah aspek ekonomi, kebudayaan,
peradaban, serta teknologi yang ada sekarang. Apabila keempat aspek ini di
laksanakan dengan wajar, tidak akan terjadi penyimpangan-penyimpangan norma dan
nilai yang ada. Akan tetapi, jika aspek-aspek itu dijalankan oleh orang yang
sudah diselimuti perasaan dengki, iri dan serakah, maka akan terjadi banyak
penyimpangan atas norma dan nilai yang ada. Akan terjadi ketidak adilan yang
bisa mencakup masyarakat banyak. Contoh yang paling sederhana adalah korupsi.
Tetapi kecurangan-kecurangan yang
ada selalu kalah dengan kejujuran. Hati yang bersih selalu mengalahkan hati
yang kotor, karena hati yang kotor itu bisa di bersihkan, tapi juga sebaliknya.
Jadi untuk memelihara keadilan antar sesame kita harus saling jujur,
mengingatkan, dan membersihkan hati satu sama lain.
F.
PEMULIHAN
NAMA BAIK
Nama
baik merupakan tujuan utama hidup seseorang. Nama baik adalah nama yang tidak
tercela. Setiap orang sangat hati-hati menjaga nama baiknya. Terlebih lagi ia
mungkin sudah menjadi teladan di sekitar lingkup pergaulannya.
Penjagaan nama baik erat kaitannya
dengan tingkah laku dan perbuatan kita . Tingkah laku tersebut maksudnya adalah
dari cara kita berbahasa, bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara
menghadapi orang lain, agamanya, dan lain-lain.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu ada hakekatnya
sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
1.
Manusia
menurut sifatnya adalah makhluk moral
2.
Ada
aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan
dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya, pemulihan nama
baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahan yang diperbuatnya, bahwa
apa yang di perbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai
dengan akhlak. Bertingkah laku semuanya harus didasari dengan akhlak yang baik.
G.
PEMBALASAN
Pembalasan
adalah suatu reaksi dari perbuatan sesoranng, reaksi itu dapat berupa perbuatan
yang serupa, perbuatan yang sepadan, tingkah laku yang serupa atau tingkah laku
yang seimbang.
Singkat penjelasa, orang yang
bertingkah laku baik, berbuat baik sesuai norma dan tidak merugikan orang lain,
akan mendapatkan reaksi dari orang sekitarnya dengan baik pula. Ia akan
dijadikan teladan di lingkup pergaulannya, selalu di beri reaksi baik dari
masyarakat, sedangkan sebaliknya, orang yang bertingkah laku tidak baik, selalu
merugikan orang lain, maka iya akan selalu di hujat oleh orang lain juga,
diberikan reaksi yang tidak baik pula.
Jika kita ingin dilihat dan diberi
respon baik oleh orang lain, maka, kita juga harus berbuat baik kepada orang
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar