Rabu, 08 Januari 2014

ARSITEKTUR & LINGKUNGAN -2

ARSITEKTUR DAN ALAM

Frank Llyod Wright terkenal dengan gaya arsitekturnya yang berwawasan alam dan lingkungan. Salah satu karya yang menjawab semuanya itu adalah The Falling Water House. Falling water House terletak di dekat Pennysylvania, di sebelah tenggara Pittersburg. Nama Falling water itu sendiri diambil karena letaknya yang yang tepat di atas sebuah air terjun (Falling Water = Air Terjun).

Seperti yang terlihat digambar, rumah dari Kaufman ini terletak tepat diatas air terjun, memberikan kesan bahwa rumah tersebut adalah bagian dari air terjun yang ada dibawahnya.
         Material yang dipakai untuk membangun Falling Water House adalah material yang didapat langsung dari alam dan lingkungan sekitar, seperti kayu, batu, dan sebagainya yang menjadikan rumah ini sangat ramah lingkungan dan menyatu dengan Alam. Suasana sekitar rumah yang di penuhi oleh pohon-pohon menambah kesan alam itu sendiri, seolah-olah kita hidup di sekitar alam yang masih hijau dan tenang.






         Dari beberapa penjelasan di atas, kita dapat mengambil suatu pelajaran bahwa Arsitektur itu sendiri lahir dari Alam sekitarnya, dari lingkungan dan suasana di sekitarnya. Walaupun bentuk dari Falling water itu modern tapi tidak meninggalkan kesan alam yang ada di sekitar tempat rumah itu di bangun.
        Indonesia sekarang juga ada beberapa bangunan-bangunan yang mengambil konsep dari alam itu sendiri. Sudah ada beberapa project riil yang ramah lingkungan, maupun dari material, konsep green-building, dan lain-lain.
       Arsitektur lingkungan merupakan suatu ke-arsitekturan yang membuat lingkungan sekitarnya itu nyaman.Salah satu contoh arsitektur yang peduli lingkungan adalah Rumah Botol yang di desain oleh salah satu arsitek terkenal di Indonesia yaitu Ridwan Kamil. Iya membangun rumahnya dengan menggunakan botol-botol bekas yang dikumpulkannya dan botol itu di jadikan dinding, dimana nanti dinding itu akan terkena cahaya dan cahayanya akan masuk kerumah botol tadi tetapi tidak panas dari sinar mataharinya yang membuat mata nyaman memandang cahaya yang masuk itu. Cahaya tersebut bisa di gunakan sebagai alternatif penerangan, jadi bisa menghemat listrik.
 Indonesia mempunyai Rumah Botol dan Amerika punya Falling Water House, sebenarnya banyak lagi arsitekur yang sangat menyatu dengan alam/lingkungan di belahan dunia yang lain. Jika semua Arsitektur lebih mendalama arsitektur bernuansa alam ini, mungkin kita bisa mengurangi efek dari Globalwarming, dan lingkungan di dunia secara global akan bersih dan nyaman untuk di tinggali.


sources : - http://en.wikipedia.org/wiki/Fallingwate